Penawaran Agregat Dan Tradeoff Jangka Pendek Antara Inflasi Dan Pengangguran

TIGA MODEL PENAWARAN AGREGAT
            Dalam tiga model terkemuka tentang penawaran agregat, beberapa pasar tidak sempurna (yaitu, beberapa jenis friksi) menyebabkan output perekonomian menyimpang dari tolak ukur klasik. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke atas, bukan vertikal, dan pergeseran dalam kurva permintaan agregat menyebabkan tingkat output menyimpang secara temporer dari tingkat alamiah deviasi temporer menimbulkan ledakan dan penurunan dari siklus bisnis.
            Meskipun masing-masing dari ketiga model tersebut membawa kita pada jalur teoritis yang berbeda, setiap jalur berakhir pada tempat yang sama. Persinggahan akhir tersebut adalah persamaan penawaran agregat jangka pendek dalam bentuk :

  1. Model Harga Kaku

            Model ini menekankan bahwa perusahaan tidak secara instan menyesuaikan harga yang mereka tetapkan sebagai respon terhadap perubahan permintaan. Kadang-kadang harga ditetapkan oleh kontrak jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan. Perusahaan bisa mempertahankan harga agar tidak merepotkan pelanggan tetap mereka dengan sering berubahnya harga. Perusahaan-perusahaan persaingan secara sempurna adalah penerima harga (price takers) bukan penentu harga (price setters).

            Harga yang diinginkan perusahaan p tergantung pada dua variabel makroekonomi:
1)      Tingkat harga keseluruhan P. Tingkat harga yang lebih tinggi menujukkan bahwa biaya perusahaan lebih tinggi.
2)      Tingkat pendapatan agregat Y. Tingkat pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan produk perusahaan.
3)      Tingkat harga yang tinggi, perusahaan mengharapkan biaya yang tinggi.
4)      Ketika output tinggi, permintaan terhadap barang juga tinggi.
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan :)