Memahami Apa Itu Shutter Speed, Aperture, dan ISO

    I'm Comeback! :D. Maaf atas 2 tahun tutupnya blog ini. Soalnya banyak aktivitas selama 2 tahun ini :D *alesan. Dan aku mau tobat dari repost :).

   Lets begin ! Untuk menjadi film maker/fotografer yang handal, harus mengerti tentang editing, kamera, dan teknik teknik membuat film yang benar. Tapi kali ini aku mau menjelaskan tentang basic teknik kamera dulu. Yaitu shutter speed, aperture, dan ISO. Langsung aja!
1. SHUTTER SPEED
source : basoka.com
    Shutter speed adalah pengaturan kamera yang mengatur lamanya shutter terbuka. Sehingga cahaya dapat masuk ke lensa dan diteruskan ke kamera. Shutter speed dapat mengatur cahaya dan tingkat blur dan tidaknya video/foto. Pengaturan shutter speed dalam kamera biasanya berbentuk 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, dll (yang artinya, shutter kamera akan membuka dan menutup selama seper sekian detik). Semakin tinggi penyebutnya, maka memiliki kecepatan shutter speed yang tinggi pula.
 

SEMAKIN TINGGI SHUTTER SPEED = Cahaya rendah, tetapi rendah motion blur
SEMAKIN RENDAH SHUTTER SPEED = Cahaya tinggi, tetapi lebih banyak motion blur

 Idealnya, pengaturan shutter speed yang sering digunakan adalah :

RUMUS :
TINGGI FPS x 2
 Jadi, jika kita mengambil gambar dengan 25 fps, maka shutter speed yang diberi sebesar 1/50

    Kita juga harus bisa mengatur shutter speed yang kita inginkan untuk keadaan tertentu. misal, ketika kita ingin foto binatang yang bergerak, maka gunakan shutter speed yang tinggi agar menghasilkan gambar yang tajam dan bebas motion blur. Tetapi jangan terlalu tinggi agar tidak terlalu gelap, dan juga jangan terlalu rendah agar tidak menghasilkan gambar yang blur. tetapi kita juga bisa menggunakan shutter speed yang lambat untuk menghasilkan long exposure photography.

2. APERTURE


source : techhijau.com
   Apperture adalah lebar bukaan diafragma lensa, yang dapat mengatur cahaya dan fokus/DOF (Depth of Field). Apa itu Depth of Field?. DOF adalah kedalaman sebuah gambar yang diambil. semakin tinggi DOF, maka semakin banyak objek kamera yang fokus, begitu pula sebaliknya.
Low DOF

source: www.bigsunphotography.com

photographylife.com
    Semakin lebar bukaan diafragma, maka semakin banyak cahaya yang masuk. Nilai aperture diukur dengan F-Stop, yang dtunjukan dengan "f/angka", seperti f/1.4; f/2.8; f/5.6; f/11; f/22. Semakin besar angkanya, maka semakin kecil aperture. Begitu pula sebaliknya.

Jadi, intinya :
Semakin besar aperture = semakin kecil angkanya = gambar cerah tetapi DOF rendah
Semakin rendah aperture = semakin besar angkanya = gambar gelap tetapi DOF tinggi/fokus

Memang agak susah menghafalkannya, tetapi jika dihafalkan terus menerus akan terbiasa. :D

3.  ISO
    Adalah pengaturan pada kamera untuk mengatur tingkat sensitifitas kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, maka semakin sensitif kamera terhadap cahaya. Tetapi perlu diperhatikan, jika ISO yang digunakan terlalu tinggi, maka akan menimbulkan noise (bintik bintik pada gambar)seperti ini,
ZOOM PLEASE
    Untuk mengatasi noise tersebut, setting ISO kamera menjadi serendah mungkin, tetapi tetap perhatikan kecerahan gambar, jangan sampai ISO nya terlalu rendah, karena akan menjadi terlalu gelap. Tetapi, jika sudah terlanjur banyak noise dalam gambar, ada plugin untuk After effect dan Premiere Pro untuk meminimalisir noise dalam kamera. Namanya Denoiser II.

    Tetapi sekarang sudah ada kamera dari Sony dengan kemampuan mengambil gambar dengan ISO yang tinggi, tetapi dengan noise yang lebih rendah. namanya Sony A7S Mark II (Bukan sponsor). Jadi kamera tersebut dapat mengambil gambar dalam kondisi yang minim cahaya, tetapi tetap terlihat objek kameranya.

    Jika kita merekam di luar ruangan atau dengan cahaya yang tinggi dengan pengaturan segitiga exposure tadi yang tidak benar, maka akan terjadi Over Exposed, (keadaan dimana terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera) atau bahkan Under Exposed (gambar kurang cahaya/terlalu gelap) 

    Untuk membuat film maupun foto yang keren dan cinematic, kamu tinggal mainkan ketiga pengaturan tersebut. Tetapi apabila kurang puas, dapat diproses kembali di software editing untuk dilakukan color correction, color grading, dll...

    Okay... sekian penjelasan dari saya, maaf kalau kurang jelas maupun terdapat kesalahan dalam penyampaian. Jika kurang jelas, atau terdapat kesalahan, tolong beritahu di komentar di bawah ya...
SHARE
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan sopan :)